watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

BLACK N WHITE

Kehidupan malam baru saja berangkat menanjak
gulita. Suasana desa Baturan terasa lenggang.
Angin berembus menyelusup celah-celah rumah
Ibu Norma yang hanya ditemani anak lelaki
semata wayangnya. Pikirannya gelisah menanti
pagi. Pagi yang kelam sekelam mimpinya
kemarin malam. Suami yang sangat dicintainya,
yang telah menghidupinya dengan segala
kemewahan dunia dan kemanjaan birahi, terkena
skandal “Desa Gate”.
Kasus korupsi penyalahgunaan subsidi
kesejahteraan masyarakat desa. Sebagai kepala
desa, suami ibu Norma bertanggung jawab atas
lancarnya dana tersebut di terima masyarakat
prasejahtera. Rupanya nasib menentukan lain.

Masyarakat sekarang mulai kritis dan penegakkan
hukum sangat diperhatikan aparat pemerintah.
Masyarakat sangat antipati melihat kebobrokan
aparat desanya. Maka dijebloskanlah suami ibu
Norma ke penjara. Segala perbuatannya selama
sekian tahun diam-diam diintip oleh aparat
pemerintah yang bernaung dalam badan yang
bernama PKKN “Pemberantas Korupsi Kolusi dan
Nepotisme”. Bukti-bukti yang telah dikumpulkan,
meja pengadilan telah siap membeberkan dalil-
dalil pembenaran atas kasus suami ibu Norma.

Bila terbukti hukumnya MATI.
Dengan berdandan seadanya dan pikiran yang
masih gundah. Ibu Norma melangkah masuk
menemui suaminya. Penjagaan sangat ketat.
Empat orang polisi mendampingi percakapan ibu
Norma dan suaminya. Ibu Norma menjauh
memandangi jendela yang terkurung besi kokoh.
Saat suaminya berusaha membuka percakapan
dengan anaknya.

“Bapak kapan pulang” dengan tatapan lugu
anaknya bertanya pada bapaknya. Deg
jantungnya serasa disetrum berpuluh-puluh watt
listrik tegangan tinggi. Jantungnya serasa hangus
dan jiwanya serasa terbang mendengar
pertanyaan anaknya. Tidak tahukah anaknya,
besok bapaknya akan dihukum mati. Vonis sudah
keluar, segala banding sudah tidak berguna.
Masyarakat dan pemerintah begitu bersatu
menentang segala bentuk ketidaksenonohan
oknum pemerintah.

Ibu Norma segera merangkul anaknya seraya
melangkah keluar. Besok pukul 12.00 siang
eksekusi mati atas diri suami ibu Norma akan
dijalankan. Permintaan terakhir suaminya,
meminta persetubuhan dengan istrinya. Didalam
ruang yang tertutup dengan lampu yang
temaram, ibu Norma dan suaminya bugil saling
menatap tubuh satu persatu. Dirabanya dada
suaminya yang bidang. Suaminya memagut bibir
ibu Norma dan meremas buah dadanya yang
masih kencang. Dihisapnya puting susu ibu
Norma.

“Ahh..” desahan napas ibu Norma memantul
setiap dinding ruang 3×4 tersebut. Desiran darah
dan birahinya memuncak, menghilangkan
kekalutan pikirannya. Puting susu ibu Norma
mengeras pertanda birahinya memuncak.
Kemaluan suaminya menegang siap memasuki
vagina ibu Norma yang telah sekian lama tidak
tersentuh senjata tumpul. Dalam kondisi masih
berdiri, BLESS.. sedikit kesat kemaluan suaminya
menerobos dinding vaginanya.

“Ahh.. trus pak..ahh..masukkan yang
dalam..ahh..” dengan suara sedikit serak
mengandung birahi, ibu Norma sangat
menikmati vaginanya diterjang dan dimaju
mundurkan oleh suaminya.
Dinding-dinding vaginanya mencengkeram
batang kemaluan suaminya.
BLEP..BLEPP..SRETT..SRETT.. bunyi kemaluan dan
vagina yang sangat klasik. Dinding-dinding
vaginanya sedikit demi sedikit mengeluarkan
cairan pertanda kepuasan duniawai telah
direngkuh. Matanya memejam merasakan
sensasi yang luar biasa. Otot-otot vagina mulai
mengendur dan cairannya membahasi lubang
vaginanya. Suaminya semakin cepat memainkan
kemaluannya. Maju mundur maju mundur,
pantatnya bergoyang.

“Ahh..aku mau keluar.. bu..” semakin keras
goyangan badan suaminya. Desiran nafsu birahi
ibu Norma kembali memuncak. Otot-otot vagina
ibu Norma mulai berkedut-kedut mencekram
lebih kuat kemaluan suaminya.
“Ahh..keluar pak..keluar sama-sama.. ahh..” Crot-
crort..crroott.. semburan sperma suaminya
bercampur dengan cairan ibu Norma, Banjir!
Lubang vaginanya basah oleh cairannya dan
sperma suaminya. Satu dua menetes sperma
suaminya keluar dari celah-celah lubang
vaginanya. Dirangkulnya suaminya, seraya
menangis.

Enam bulan telah berlalu. Kematian suaminya
masih menyisakan kesedihan yang mendalam.
Rumah yang jauh dari keramaian serta hanya
ditemani oleh anak semata wayangnya, benar-
benar membuat stress pikiran ibu Norma.

Pikirannya kembali menerawang saat ibu dan
anak tersebut menonton TV. Ibu Norma
membayangkan saat-saat percintaannya dengan
suaminya. Begitu romantis dan indahnya hidup
saat itu. Airmatanya tak kuasa menerobos celah-
celah kelopak matanya.
“Ibu, jangan menangis ya..” dengan lugu,
seorang anak berumur delapan tahun
menghapus airmatanya.

“Tidak, nak.. Ibu hanya kangen dengan bapakmu”
matanya sembab memandang anaknya.
Diusapnya rambut anaknya dengan kasih sayang.
Diciumnya rambut anaknya, pipi dan bibir
anaknya. Anak kecil yang lugu itu membalas
ciuman ibunya dengan kasih sayang. Ibu Norma
seperti menemukan gairah hidup, semangat
membara.

Desiran darahnya perlahan-lahan berusaha naik,
menguasai saraf-saraf birahinya. Ibu Norma
benar-benar terlena dengan keadaan itu.
Dilumatnya bibir anaknya dengan sedikit nakal.
Seolah-olah roh suaminya masuk kedalam raga
anaknya. Anak kecil berumur delapan tahun,
pandai memberikan rangsangan birahi kepada
ibunya. Diremasnya susu ibu yang masih terbalut
pakaian. Satu persatu dibukanya kancing pakaian
ibunya. Ibu Norma membiarkan kenakalan
tangan anaknya. Pikirannya berkecamuk antara
dua sisi black and white.

Antara birahi dan sayang bedanya sangat tipis.
Saat sekujur tubuh telah dirasuki saraf-saraf nakal
birahi, saat itulah nafsu akan muncul. Lumatan
bibir kedua anak manusia yang dibatasi oleh
status hidup, Ibu dan Anak makin menjadi-jadi.
Ibu Norma begitu agresif melumat bibir anaknya.
Dengan pakaian yang telah terbuka dan susu
yang menggantung, ibu Norma membuat
kemaluan anaknya menjadi keras. Perlahan-lahan
dibukanya celana pendek anaknya. Kemaluan kecil
tersebut tidak malu-malu lagi mendongak ke atas.
Sepertinya kemaluan kecil tersebut masih
bingung menunggu intruksi dari ibunya. Dengan
lembut tangan ibu Norma meremas kemaluan
kecil anaknya.

Berkali-kali diusapnya ujung kemaluan anaknya.
Terlihat mata si kecil merem melek merasakan
sensasi yang sangat luar biasa dan pertama
baginya. Dengan tanpa disangka-sangka, ibu
Norma melepaskan pagutan-pagutan dibibir
anaknya. Bibirnya kemudian mencium kemaluan anaknya.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Dari ujung kemaluan kecil tersebut
hingga kedua pentol anaknya dilumatnya tanpa
sisa. Dikulumnya kemaluan tersebut, dihisapnya
dengan perlahan-lahan, maju-mundur kepala ibu
Norma memasukkan kemaluan anaknya hingga
memenuhi rongga-rongga mulutnya.

Birahi ibu Norma meledek-ledak membakar setiap
sendi-sendi tubuhnya. Menjalar dari atas
menyelusupi setiap tubuhnya hingga memuncak,
membuatnya kehilangan daya pikir. Dilepasnya
seluruh pakaiannya hingga tubuhnya polos tanpa
ditutupi sehelai benang pun. Kedua susunya
menggantung bebas menantang seakan ingin
memamerkan kepada anaknya. Jamah diri ibumu
sayang, reguk setiap tubuhku, nikmati nikmati
kenikmatan duniawi ini bersama ibu. Seakan
mengerti atau naluri purbanya menuntun, sikecil
segera menghisap puting ibunya. Srep srep
bunyi hisapan mulut anaknya menghisap susu
ibunya. Hisapan yang berbeda saat sikecil
menyusui mencari air susu ibunya.

Hisapan tersebut membuat sekujur tubuh ibu
Norma meregang menahan geli. Begitu tidak
tahan birahinya. Dengan perlahan ibu Norma
merebahkan badannya di sofa merah tersebut.
Kedua pahanya terbuka menantang,
mempertontonkan lebatnya bulu-bulu
kemaluannya. Berkedut-kedut vagina ibu Norma
pertanda birahinya begitu memuncak.

Dituntunnya kemaluan anaknya memasuki
lubang vaginanya. B l e s.. tiada kata-kata yang
dapat diucapkan, hanya erangan napas birahi ibu
Norma dan bunyi paha keduanya beradu
menimbulkan bunyi persetubuhan yang khas.
Mata anaknya sedikit terpejam merasakan sensasi
pertama baginya. Otot-otot kemaluannya sedikit
memerah, menampakkan goresan.

“Ah ah ah” dari mulut anak kecilnya terdengar
sembari menggoyangkan badannya. Maju dan
mundur.

“Trus trus sayang.. ah.. ohh..” Ibu Norma
melenguh memejam matanya. Rupanya
kenikmatannya telah sampai. Pikirnya, walaupun
kemaluan anaknya tidak begitu besar khas
kemaluan anak-anak, rupanya bisa juga
membuat dirinya terlena. Cengkeraman dinding
vaginanya tidak begitu erat mencekram kemaluan
anaknya. Dengan bebasnya kemaluan anaknya
maju dan mundur mengikuti irama persetubuhan
kedua orang manusia. Bles..bless..bless..

“Ibu.. aku mau piipiiss..” Sambil menarik
badannya, sehingga crroott.. croott.. keluar
sperma dari ujung kemaluan anaknya.

Muka dan buah dada ibu Norma terciprat oleh
sperma anaknya. Anaknya hanya mematung
memandang kemaluannya yang masih tersisa
ceceran sperma. Sedikit demi sedikit ceceran
spermanya jatuh pada paha ibu Norma. Ibu
Norma hanya tersenyum melihat sikap anaknya
yang terkesan bingung. Mungkin dia berpikir akan
keluar air kencing, sehingga menarik
kemaluannya. Padahal kalau di keluarkan didalam
sensasinya akan lain. Dasar anak-anak, pikir ibu
Norma.


Adult | GO HOME | Exit
1/1743
U-ON

inc Powered by Xtgem.com